Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknik Pengereman Motor yang Baik dan Benar Wajib Diketahui Bikers

Teknik Pengereman Motor yang Baik dan Benar Wajib Diketahui Bikers

Berbicara soal cara berkendara ada kalanya kita memulainya dari teknik pengereman sepeda motor yang baik dan benar, dinilai terlalu sederhana akan tetapi sarat akan keselamatan pengendara.

Cara mengerem dengan memanfaatkan dua rem yaitu rem depan dan rem belakang, akan lebih baik ketimbang hanya menggunakan salah satunya saja. Hal ini tentu saja akan mengoptimalkan daya tekan kampas, dan tentu saja efek buruk dari pengereman yang dapat diminimalisir.

Pasalnya hanya dengan memanfaatkan kinerja rem belakang hanya akan membuat motor ngesot yang akan berakibat kurang baik bagi si pengendara.

Melihat salah satu contoh di atas, lantas sebenarnya teknik-teknik pengereman apa saja yang direkomendasikan khususnya untuk sepeda motor?

Berikut ulasan sederhana yang dapat Bro and Sis selami.

Teknik Pengereman Motor yang Baik dan Benar Wajib Diketahui Bikers

Daya Tekan Tuas Rem

Tips pertama sangat mudah dilakukan akan tetapi sangat jarang dilakukan, cara mengerem motor dengan metode penekanan tuas rem yang terlalu keras hanya membuat pengendara kedelungup (jika kondisi terlalu kencang dan mendadak).

Ada baiknya jika menekan rem secara perlahan, tentunya akan sangat berbeda dirasakan oleh tubuh terhadap reaksi akibat dari pengereman itu sendiri.

Kondisi Permukaan Jalan

Teknik pengereman motor berikutnya datang tak kala kita harus menyesuaikan dengan kondisi jalan, jalan dengan kontur permukaan berpasir tentu akan rawan tergelincir. Sama halnya jika permukaan jalan habis terguyur hujan, jalan terasa licin karena cengkraman ban terhadap jalan kian kecil.

Melihat dari situasi tersebut ada baiknya jika pengereman dilakukan dengan menurunkan kecepatan motor (kalo perlu dengan engine brake), karena permukaan jalan dengan kriteria sangat tidak dianjurkan untuk menekan tuas rem secara keras.

Kontur Jalan

Kontur jalan di Indonesia yang cenderung naik turun terutama di daerah pegunungan, membuat kita harus lebih berhati-hati dalam mengendarai si roda dua ini. Adapun teknik pengeremannya terbagi menjadi dua tergantung dari jalannya sendiri, baik itu nanjak atau turun.

Kondisi jalan menurun, baiknya saat mau menghentikan kendaraan kita memanfaatkan engine brake. Tak cukup hanya itu dengan melakukan pengereman pada roda belakang terlebih dahulu, yang kemudian disusul penekanan tuas rem depan secara perlahan. Teknik tersebut rasanya sangat pas untuk jalanan dengan kondisi tersebut.

Kondisi jalan menanjak, beda halnya dengan jalanan menanjak. Motor ditempatkan pada posisi pelan dengan gas gede tentunya, kendati demikian ada cara tersendiri menyikapi masalah tersebut. Dilihat dari suasananya akan lebih baik jika saat mengerem motor kita menekan tuas rem depan, dibarengi dengan tuas rem belakang ini untuk menjaga agar motor tidak ngglondong (turun).

Posisi Motor

Teknik pengereman motor selanjutnya yaitu saat pengendara dihadapkan pada jalan yang lurus atau menikung, khususnya untuk cara mengerem di jalan yang menikung mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa teknik yang selama ini digunakan adalah benar.

Penasaran dengan keakurasian teknik umum ngerem saat nikung, berikut teknik perngereman yang sudah direkomendasikan.

Pertama sangat mudah melihat situasi jalan apakah kita sudah menikung atau belum, jika sudah terlanjur masuk ada baiknya jangan berniat untuk ngerem karena hanya akan membuat sepeda motor tergelincir, karena cengkraman ban yang kian hilang.

Ada baiknya jika pengereman dilakukan sebelum melewati tikungan yaitu ketika motor masih dalam posisi berdiri, cara ini tentunya lebih aman dan nyaman diterapkan. Karena pada dasarnya jika sudah memasuki tikungan gaya yang ditimbulkan motor terhadap jalan justru akan kuat ke dalam yang membuatnya motor tidak jatuh walaupun posisinya sudah sangat miring.

Baca Juga : Mau Tahu Penyebab Rem Motor Bunyi Berdecit? Simak Ulasan Berikut

Menarik kesimpulan bahwa yang dianjurkan saat neplek (nikung) adalah mempercepat laju motor, untuk memperbesar daya cengkram ban terhadap jalan bukan malah ngerem atau ngurangin.

Spek Motor

Jika Bro and Sis sekalian sudah melihat teknik pengereman di atas yang dianalisa berdasarkan kondisi jalan, nah kali ini kita akan kembali lagi melihat tunggangan kita sendiri. Tunggangan dengan bobot yang gede tentunya akan lebih membutuhkan daya rem yang lebih ketimbang yang biasa saja.

Oke langsung saja segera cek tunggangan Bro and Sis, apakah dikelas motor sport atau hanya sekedar motor bebek bahkan skutik. Berdasarkan jenisnya motor sport cenderung harus lebih diperhatikan tak kala mengerem, caranya dengan memanfaatkan engine brake yang disusul dengan rem.

Nah, untuk kelas biasa cukup dengan memanfaatkan daya tekan kampas rem. Jika kondisi tidak memungkinkan ada baiknya dikolaborasikan dengan engine brake. Tetapi hal tersebut tidak berlaku khusus motor skutik, engine brake hanya bisa dilakukan dengan menurunkan gas yang disusul pengereman secara perlahan.

Sebagai tambahan cek kembali kelonggaran tuas rem motor, jangan terlalu sempit dan jangan pula terlalu longgar. Hal ini sangat diperlukan untuk daya tekan rem yang optimal.

Saat mengendarai sepeda motor ada baiknya menyisakan dua jari untuk memegang tuas rem dan sisanya untuk memutar gas. hal ini baik dilakukan jika terjadi pengereman yang mendadak, karena pengendara sudah siaga menekan rem.

Kendati demikian kebiasaan ini justru salah kaprah diterapkan tak kala posisi jari yang hanya memegang tuas dan bukan menekan rem, secara tidak sadar justru akan memakan kampas secara perlahan. Jadi ingat, cukup dipegang bukan ditekan.

Baca  Juga : Kelebihan dan Kekurangan Memakai Ban Cacing

Yap, rasanya pembahasan mengenai teknik pengereman motor baik untuk roda depan dan belakang sudah kita kupas kali ini. Sepele tapi tata cara mengerem sepeda motor layak diperhatikan karena kondisinya yang rawan jatuh.