Ban Vulkanisir Kelebihan dan Kekurangannya Lengkap
Ban vulkanisir adalah ban rekondisi dari ban bekas kendaraan dengan beberapa metode salah satunya ban full press. Kekurangan dan kelebihan ban vulkanisir jika dilihat dari beberapa sisi memang tampak begitu nyata perbedaannya.
Proses vulkanisir ban biasanya mengandalkan penambahan karet ban (compound) yang dipress menggunakan mesin khusus.
Baca Juga: Penyebab Ban Mobil Benjol Samping
Nah, bagi Brosis yang mau membeli ban vulkanisir ada baiknya Brosis sekalian simak ulasan di bawah ini.
Hal ini bisa Brosis rasakan ketika mau membeli ban vulkanisiran di tempat jual beli ban vulkanisir di kota terdekat.
Baca Juga: Cara Memilih Ban Mobil
Misalnya saja untuk harga ban vulkanisir motor biasanya dipatok di bawah harga Rp. 50.000.
Selain itu beberapa harga ban vulkanisiran jauh lebih murah ketimbang ban asli baru, berikut di antaranya.
Baca Juga: Bahaya Press Velg Motor Peyang
Usia Pakai Ban Lebih Pendek
Jika diamati ban hasil reproduksi ini merupakan ban bekas yang dulunya didaur ulang kembali. Adapun penggunaan material tambahan seperti karet kompon itu hanya berpengaruh sedikit, dan tetap saja komponen material penopang utama masih bergantung ke ban bekas.
Daya Tahan Ban yang Kurang
Selain lebih usia pakai pendek, ban hasil vulkanisiran juga dinilai lebih cepat rusak atau tipis. Hal ini karena karakteristik ban bekas yang sudah getas tidak elastis seperti ban baru. Ban jadi gampang pecah dan robek.
Baca Juga: Fungsi Spacer Velg Mobil
Rawan Kecelakaan
Komponen ban bekas yang direproduksi ulang juga patut diperhatikan akan bahaya ban vulkanisir yang dapat mengintai setiap saat. Proses pembuatan ban vulkanisir dengan cara dibatik ulang pada permukaan ban yang telah botak, hanya akan membuat ban semakin tipis dan licin. Resiko ban vulkanisir biasanya ban mudah selip karena alur ban yang sudah tidak lagi dalam.
Tidak Nyaman Buat Berkendara
Selain bahaya ban hasil vulkanisiran juga tidak enak digunakan saat berkendara. Sistem vulkanisiran ban dengan metode penambalan di sisi permukaan ban nyatanya masih meninggalkan sisa. Hal ini bisa Brosis rasakan ketika membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi. Biasanya setir kemudi mobil akan bergetar karena tambalan, selain itu jika compound ban tidak melekat kuat biasanya akan lepas dari permukaan ban.
Ban Sering Bocor
Ban vulkanisir yang cenderung lebih tipis dari ban asli, biasanya mudah sekali bocor. Terutama bocor halus ban dalam. Lebih daripada itu ban juga bisa meledak sewaktu-waktu karena komponen ban yang sudah tua dan getas.
Baca Juga: Cara Mengatasi Karburator Motor Banjir
Beberapa efek buruk ban vulkanisir di atas tentu bisa dijadikan gambaran untuk memakai ban rekondisi tersebut.
Lantas apa sih perbedaan ban asli dan ban vulkanisir?
Ada beberapa cara membedakan ban asli dan ban vulkanisir berikut diantaranya.
Kendati demikian untuk perbedaan warna ban sekarang kebanyakan pabrikan ban vulkanisir juga sudah mengakalinya dengan melakukan cat ulang pada ban hasil reproduksi tersebut. Alhasil ban tampak lebih baru dari sebelumnya.
Itulah beberapa ciri-ciri ban vulkanisiran yang bisa Brosis jadikan patokan saat membeli ban kendaraan.
Pemakaian ban vulkanisir apakah aman atau tidak untuk digunakan?
Sebenarnya penggunaan ban vulkanisiran itu sah-sah saja Brosis, yang harus diperhatikan adalah proses pembuatan ulang ban bekas tersebut. Apakah dengan teknologi memadai atau ala kadarnya.
Beberapa pengertian ban vulkanisir dan beberapa tips cara membedakan ban asli dan ban vulkanisiran plus kelebihan dan kekurangan ban vulkanisir tersebut.
Proses vulkanisir ban biasanya mengandalkan penambahan karet ban (compound) yang dipress menggunakan mesin khusus.
Baca Juga: Penyebab Ban Mobil Benjol Samping
Nah, bagi Brosis yang mau membeli ban vulkanisir ada baiknya Brosis sekalian simak ulasan di bawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan Ban Vulkanisir
Ban Vulkanisir |
Keuntungan Ban Vulkanisir
Kelebihan menggunakan ban vulkanisiran yang jelas bisa dirasakan langsung adalah harga ban vulkanisir lebih murah daripada ban baru.Hal ini bisa Brosis rasakan ketika mau membeli ban vulkanisiran di tempat jual beli ban vulkanisir di kota terdekat.
Baca Juga: Cara Memilih Ban Mobil
Misalnya saja untuk harga ban vulkanisir motor biasanya dipatok di bawah harga Rp. 50.000.
Selain itu beberapa harga ban vulkanisiran jauh lebih murah ketimbang ban asli baru, berikut di antaranya.
- Harga ban vulkanisir mobil biasanya berada diangka ratusan ribu saja.
- Harga ban vulkanisir truk juga di bawah harga ban asli yang dipatok dikisaran 1-2 jutaan.
- Harga ban vulkanisir bus juga kurang lebih sama dengan harga vulkanisir truk diangka jutaan rupiah.
Kerugian Ban Vulkanisir
Lanjut ke pembahasan apa saja sih kekurangan ban vulkanisir? Jika dipresentase sebenarnya lebih banyak kelemahannya, berikut diantaranya.Baca Juga: Bahaya Press Velg Motor Peyang
Usia Pakai Ban Lebih Pendek
Jika diamati ban hasil reproduksi ini merupakan ban bekas yang dulunya didaur ulang kembali. Adapun penggunaan material tambahan seperti karet kompon itu hanya berpengaruh sedikit, dan tetap saja komponen material penopang utama masih bergantung ke ban bekas.
Daya Tahan Ban yang Kurang
Selain lebih usia pakai pendek, ban hasil vulkanisiran juga dinilai lebih cepat rusak atau tipis. Hal ini karena karakteristik ban bekas yang sudah getas tidak elastis seperti ban baru. Ban jadi gampang pecah dan robek.
Baca Juga: Fungsi Spacer Velg Mobil
Rawan Kecelakaan
Komponen ban bekas yang direproduksi ulang juga patut diperhatikan akan bahaya ban vulkanisir yang dapat mengintai setiap saat. Proses pembuatan ban vulkanisir dengan cara dibatik ulang pada permukaan ban yang telah botak, hanya akan membuat ban semakin tipis dan licin. Resiko ban vulkanisir biasanya ban mudah selip karena alur ban yang sudah tidak lagi dalam.
Tidak Nyaman Buat Berkendara
Selain bahaya ban hasil vulkanisiran juga tidak enak digunakan saat berkendara. Sistem vulkanisiran ban dengan metode penambalan di sisi permukaan ban nyatanya masih meninggalkan sisa. Hal ini bisa Brosis rasakan ketika membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi. Biasanya setir kemudi mobil akan bergetar karena tambalan, selain itu jika compound ban tidak melekat kuat biasanya akan lepas dari permukaan ban.
Ban Sering Bocor
Ban vulkanisir yang cenderung lebih tipis dari ban asli, biasanya mudah sekali bocor. Terutama bocor halus ban dalam. Lebih daripada itu ban juga bisa meledak sewaktu-waktu karena komponen ban yang sudah tua dan getas.
Baca Juga: Cara Mengatasi Karburator Motor Banjir
Beberapa efek buruk ban vulkanisir di atas tentu bisa dijadikan gambaran untuk memakai ban rekondisi tersebut.
Lantas apa sih perbedaan ban asli dan ban vulkanisir?
Perbedaan Ban Vulkanisir dan Ban Asli
Ada beberapa cara membedakan ban asli dan ban vulkanisir berikut diantaranya.
Perbedaan Warna
Jika dilihat secara kasat mata ban vulkanisir warnanya akan berbeda, ciri khasnya memiliki gradasi warna gelap terang. Warna ban bekas akan cenderung lebih terang dan warna compound tambahan akan lebih gelap.Kendati demikian untuk perbedaan warna ban sekarang kebanyakan pabrikan ban vulkanisir juga sudah mengakalinya dengan melakukan cat ulang pada ban hasil reproduksi tersebut. Alhasil ban tampak lebih baru dari sebelumnya.
Adanya Celah
Cara mengecek ban vulkanisiran bisa diamati juga dari sidewall hingga bagian cap, biasanya suka ada celah yang membedakannya.Tapak Ban
Lebih dari itu cara mengetahui ban vulkanisiran bisa dilihat dari alur tapak ban vulkanisir akan tampak berbeda dengan tapak ban bekas sebelumnya. Perbedaan tapak ban inilah yang menjadi poin pembeda dari ban asli.Itulah beberapa ciri-ciri ban vulkanisiran yang bisa Brosis jadikan patokan saat membeli ban kendaraan.
Pemakaian ban vulkanisir apakah aman atau tidak untuk digunakan?
Sebenarnya penggunaan ban vulkanisiran itu sah-sah saja Brosis, yang harus diperhatikan adalah proses pembuatan ulang ban bekas tersebut. Apakah dengan teknologi memadai atau ala kadarnya.
Beberapa pengertian ban vulkanisir dan beberapa tips cara membedakan ban asli dan ban vulkanisiran plus kelebihan dan kekurangan ban vulkanisir tersebut.